Sinopsis Novel “Pudarnya Pesona
Cleopatra” Novel Psikologi Islami Pembangun Jiwa Karya Habiburrahman EL Shirazy
Aku (tokoh utama) tak pernah
menyangka ketika pulang dari masa studiku langsung di jatuhi pilihan harus
menikah dengan calon yang di ajukan oleh ibu, hatiku memberontak,. Demi ibulah
aku ingin melakukannya, meraih ridho ibulah yang ingin aku dapatkan. Meskipun
aku tidak memberikan keputusan antara iya atau tidak, ibu lebih memohon dan
mempertegas ketika beliau mengucapkan,”ibunya Raihana adalah teman karib ibu
waktu nyantri di Mangkuyudan Solo
dulu,” kata ibu.
Dengan segala permohonan ibu sejak
aku belum lahir, aku pun menikah dengan Raihan. Wanita yang baru aku kenal. Aku
tak memiliki rasa cinta apapun. Entah kenapa, meskipun aku sudah menjadi suami
yang sah dan Raihana sudah menjadi Istriku yang sah, tetap cinta itu tidak
hadir. Keriteria wanita yang ingin ku persunting adalah wanita mesir, wanita
yang tidak ada bandingan kecantikannya. Meskipun banyak orang mengatakan bahwa
wanita mesir itu gendut-gendut. Ah mereka hanya argumentatif, tidak melihat
secara umum. Aku ingin menikah dengan Ratu Cleopatra, atau setidaknya wanita
seperti Ratu Cleopatra. Entah kenapa aku sangat terobsesi memiliki istri
seperti itu.
Memasuki bulan kedua dari pernikahan
mereka, aku membawa Raihana untuk menetap di daerah Malang. Aku menagajar di
salah satu perguruan tinggi islam terkenal di Malang. Hingga kehidupan hampa
tanpa cinta itu sangat menyiksa memasuki pernikahan bulan ke empat. Raihana
juga merasakan perubahan yang aku lakukan kepadanya. Tetapi Raihana adalah
wanita Jawa yang memeagng prinsip kuat juga tidak lupa wanita yang
berpendidikan tinggi dan seorang hafidz. Raihana tidak pernah menaruh rasa
benci sedikitpun kepada Aku, dia lebih mengabdikan dirinya kepada sang suami.
Dia sangat mencintai suami lebih dari apapun.
Aku lebih suka tidur di ruang
kerjanya, entah kenapa dia begitu dingin sikapnya kepada Raihana. Kontak fisik
pun hanya terjadi ketika makan, jamaah sholat., sekedar itu. Raihan tetap
menjaga wibawa Aku ketika berada dilingkungan keluarga mereka. Keluarga mereka
tidak mengetahui bahwa selama pernikahan ini Aku belum mencintai Raihana. Aku
menangis, menangis karena hati batu yang dimilikinya. Dengan memaksakan diri
untuk berpura-pura mencintai sang istri, hingga ahirnya Raihana mengandung
anaknya. Tetapi petaka kembali, cinta itu tak pernah hadir di hati Aku.
Hingga aku ditugaskan oleh kampus
untuk mengikuti sebuah pelatihan di Bandung, sebelumnya aku mengantar istriku
yang sedang hamil ke orang tuanya. Taku terjadi apa- apa selma aku tinggal. Di
Bandung aku bertemu dengan bapak Hardi dan bapak Susilo. Dari cerita pak Hardi
bisa di sumpulkan bahwa Bagas orang yang menolak cinta gadis pribumi, memilih
cinta orang Australia, kata Bagas lebih cantik kan orang luar daripada orang
Indonesia. Bagas pun menikah dan ternyata istrinya sudah tidak perawan ketika
menikah dengannya, sangat sulit mencari wanita diatas 17 tahun yang masih
perawan di negeri kanguru tersebut. Berbeda dengan pak Susilo, beliau malah
mengalami pengalaman pahit. Singkat cerita pak Susilo ketika kuliah di Alzhar
memasuki semester dua dan mendapatkan nilai jayyid. Dia jatuh cinta
kepada anak pemilik kontrakan rumahnya, begitupun dengan wanita tersebut. Sudah
banyak nasihat dan saran dari sesama mahasiswa Indonesia, banyak yang
mengatakan tidak setuju ketika orang pribumi menikah dengan orang Indonesia,
minimal yang menjadi pertimbangannya adalah mengerti tentang agamanya.
Gadis itu kuliah ilmu peternakan di
salah satu kampus di Mesir, kurang pemahamannya dalam beragama. Hingga memasuki
tahun ke tiga, dia memutuskan menikah dengan gadis itu, tidak hayal ketika
orang tua pak Susilo menjual sebagian sawah untuk membiayai pernikahan meraka,
tidak cukup di situ, ketika satu tahun pernikahan istrinya meminta di belikan
rumah dan mobil. Harta orang tuanya pun terkuras habis. Hingga ia harus
bercerai ketika membina rumah tangga dengannya 5 tahun. Semua anak-anaknya di
asuh oleh istrinya kecuali satu yang ikut dengan pak Susilo. Aku pun teringat
dengan Raihana,
Sehabis pelatihan dosen aku pulang
menuju kontrakan di Malang, dia mengambil pesanan istrinya. Rasa cinta itu
tumbuh ketika mendengar cerita dari pak Susilo, ketika mengambil baju di
lemari, aku terkaget menemukan kertas bertuliskan surat. Ternyata surat itu
ditujukan kepadanya, Raihana selama ini memendam rasa sakit karna kelakuannya
di tuangkan dalam surat. Aku langsung menuju rumah mertuanya, tapi apa yang di
dapat. Kabar meninggalnya Raihana, Raihana meninggal ketika terpleset di kamar
mandi. Istrinya mengalami pendarahan hebat, dia melarang untuk memberitahukan
suaminya, takut mengganggu pelatihannya. Aku pun hanya mampu menangis diatas
pusara istrinya yang baru bisa dia cintai ketika dia meninggal. Memang cinta
itu datang kala orang yang mencintai kita pergi. Pergi untuk selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar