Kamis, 19 Maret 2015

Makalah Thaharah dan Shalat Ditinjau dari Segi Kesehatan



MAKALAH
TAHARAH DAN SHALAT DITINJAU DARI SEGI KESEHATAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pendidikan Agama III
Dosen Pengampu : Drs. H. Mustofa Kamali, M.S.

unisma_hijau2.jpg
Oleh :
M. Fadlulloh ArRozaq            (2130710005)
A.    Faizar Bahroizy                  (2130710007)
      Ali Ridho Hasni                       (2130710008)
      Fatluk Inasa Fitri                      (2130710004)
      Fahrudin Fahri                         (2130710006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
NOPEMBER 2014

Kata Pengantar
Tiada kata yang dapat saya sampaikan kecuali rasa syukur kehadirat Allah SWT hingga saat ini saya diberikan kesempatan untuk dapat menulis sebuah makalah ini, hanya karena rahmat yang diberikan-Nya kami dapat merangkai makalah ini hingga selesai. Apapun yang kami sajikan semoga selalu bermanfaat bagi para pembacanya.
Pada makalah ini, kami menyampaikan mengenai buku ajar bagi siswa kelas X mata pelajaran bahasa Indonesia.
Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini saya sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
      Bapak , selaku dosen pengampu mata kuliah pendidikan agama III
      Kedua orang tua kami yang selalu menyertai langkah kami dengan doa
Dan kepada rekan rekan yang berkat dukungan merekamakalah ini selesai seperti yang kami harapkan
Kami sangat menyadari, makalah kami masih banyak kekurangan baik isi materi maupun teknik penulisan, oleh sebab itu, kritik, saran dan pendapat dari pembaca sangat kami harapkan sebagai bekal pembenahan makalah kami selanjutnya.


Malang, 10 Nopember 2014



Penulis







Daftar Isi

Halaman Judul.............................................................................................     
Kata Pengantar.............................................................................................     
Daftar Isi .....................................................................................................     

BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang ..................................................................................
1.2     Rumusan Masalah ............................................................................
1.3     Tujuan Masalah ................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pemahaman Islam Tentang Menjaga Kesehatan .………......................
2.2 Wudhu, Anatomi Tubuh dan Konsep Hygene ......................................
2.3 Shalat, Fisiologis Gerakan Tubuh dan Pengaturan Waktu….................
2.4 Fiqh Thaharah ……………........………...............................................  
2.5. Urgensi Kebersihan dan Perhatian Islam ……………........................
2.6. Manfaat dari Setiap Gerakan Shalat di Tinjau dari Aspek Kesehatan
       ……………………………………………………………………….
2.7. Hikmah Gerakan Shalat di Lihat dari Aspek Kesehatan ....................

BAB III PENUTUP
3.1  Simpulan ..............................................................................................
3.2  Saran ....................................................................................................
Daftar Pustaka





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An-Nisa:103).
Waktu-waktu shalat mengajarkan kita untuk selalu menghargai waktu dan hidup sesuai dengan siklus alam semesta. Waktu-waktu shalat yang kita lakukan sangat sesuai dengan kaidah dan ketentuan sistem terapi dalam ilmu kesehatan China.

B.      Rumusan Masalah
Ø  Bagaimanakah Pemahaman Islam Tentang Menjaga Kesehatan?
Ø  Seperti Apakah Konsep Wudhu, Anatomi Tubuh dan Hygene?
Ø  Bagaimanakah Pengaturan Waktu, Shalat, dan Fisiologis Gerakan Tubuh dalam Shalat?
Ø  Apakah Fiqh Thaharah Itu?
Ø  Bagaimanakah Urgensi dan Perhatian Islam Terhadap Kebersihan?
Ø  Apakah Manfaat dari Setiap Gerakan Shalat Ditinjau dari Segi Kesehatan?
Ø  Apakah Hikmah Gerakan Shalat di Lihat dari Aspek Kesehatan?
C.    Tujuan Makalah
Ø  Mendiskripsikan Tentang Pemahaman Islam Tentang Menjaga Kesehatan.
Ø  Mendiskripsikan Tentang Wudlu, Anaomi Tubuh dan Konsep Hygene.
Ø  Mendiskripsikan Tentang Shalat, Fisiologis, Gerakan Tubuh dan Pengaturan Waktu Fiqh Thaharah.
Ø  Mendiskripsikan Tentang Fiqh Thaharah.
Ø  Mendiskripsikan Tentang Urgensi dan Perhatian Islam Terhadap Islam
Ø  Mendiskripsikan Tentang Manfaat dari Setiap Gerakan Shalat ditinjau dari Segi Kesehatan.
Ø  Mendiskripsikan Tentang Hikmah Gerakan Shalat di Lihat dari Aspek Kesehatan.




















BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pemahaman Islam Tentang Menjaga Kesehatan
Dalam kedokteran islam, kesehatan adalah keadaan seseorang secara alamiah atau normal yang dalam keadaan itu Tuhan menciptakan manusia (Fitrah). Penekanan besar yang diberikan pada pencegahan penyakit adalah konsekuensi langsung dari ajaran syariat islam. ”Ightanim khomsan qabla khomsin;….sihataka qabla saqamika…” Kita harus menjaga dan menghargai ksehatan diri, yang merupakan Pemberian Tuhan sebelum ditimpa pnyakit. Tanggapan demikian melibatkan semua aspek eksistensi, spiritual, psikologis dan fisik seseorang.
Penyakit dipandang sebagai fenomena multidimensi yang tidak boleh direduksi menjadi aspek kedokteran/pengobatan semata. Ada Hadits yang menyatakan bahwa: sehat menjadi penghubung antara kamu dengan Tuhanmu. Dan banyak lagi yang menekankan nilai positif sakit, dan mengemukakan signifikansi spiritual dan sosialnya.
Thaharah sangat bertepatan dengan prinsip-prinsip hygiene, shalat menggambarkan gerakan kehidupan fisiologis, sementara dzikir merupakan wujud eksistensi ruhiyah manusia berhubungan dengan tuhanya. Pelaksanaan syariat-syariat tersebut erat kaitanya dengan terpeliharanya kesehatan manusia secara pribadi maupun social. Telah diketahui bahwa 80-90% penyakit yang menimpa adalah akibat kebiasaan hidup yang salah, ketidak seimbangan gerak-istirahat, salah makan-minum, perubahan lingkungan karena ulah manusia., dan hilangnya ketnangan batin dan kekacauan emosional.

2.2. Wudlu, Anatomi Tubuh Dan Konsep Hygiene
Prinsip thaharah adalah mengangkat najis dan hadats  bsar maupun kecil, sebagai syarat sahnya peribadatan yang berkaitan denganya. Dalam kesempatan ini akan dibahas pandangan kedokteran terhadap ritual wudlu. Wudlu adalah perbuatan thaharah dengan cara mencuci bagian-bagian tubuh tertentu (anggota wudlu) sesuai syariat islam (syariat dan rukun).
Kita dapat memahami bahwa anggota wudlu yang dibasuh adalah bagian-bagian tubuh yang biasanya terpapar pada dunia luar. Bagian-bagian tersebut umumnya tidak tertutup pakaian, bahkan memang menjadi alat kontak tubuh kita dengan lingkungan, sehingga paling banyak mengalami kontaminasi (kotoran) dan oleh karena inilah yang secara logis paling perlu dibasuh. Inilah aspek hygiene memandang terhadap ritual wudlu.
Secara anatomis anggta wudlu terletak pada ujung-ujung tubuh (kepala,tangan,kaki). Bagian-bagian tersebut paling banyak mengandung susunan tulang dan sendi, dan banyak pula melakukan gerakan-gerakan. Dalam kaitanya dengan ritual wudlu, dimana pembasuhan anggota wudlu kebanyakan 3 kali, ada yang 1 kali, maka timbul suatu pertanyaan: “ adakah rahasia matematis hubungan ritual wudlu dengan susunan tulang dan sendi?”. Jumlah tulang manusia dewasa ada 206 ruas. Akan tetapi secara embriologis pusat penulangan semasa kehidupan janin dalam kandungan itu ada 350-an pusat penulangan, yang kemudian banyak pusat-pusat penulangan yang menyatu, membentuk satu tulang dewasa. Bilangan pusat penulangan ini dekat dengan bilangan hari dalam 1 tahun.
Sampai saat ini masih dalam kajian, akan adanya rahasia matematis tersebut. Ada 2 premis (dari Hadits) :
1. Apabila kamu ditimpa demam 1 hari, kemudian kamu bersabar, kamu akan mendapat pahala seperti ibadah 1 tahun
2. Tiap-tiap ruas tulang anak adam itu sedekahnya setiap hari.
Dari 2 premis tersebut dapat dihubungkan , bahwa tubuh ini mengandung tulang sejumlah bilangan hari dalam setahuan. Tulang-tulang penyusun anggota wudlu jumlahnya tertentu, dikalikan masing-masing dengan jumlah kali pembasuhan pada ritual wudlu, akan ketemu jumlah sama dengan bilangan kseluruhan jumlah tulang manusia. Dengan demikian, membasuh anggota wudlu pada ritualwudlu ini seakan-akan sudah membasuh seluruh tubuh.
Apabila kajian ini tuntas/benar maka ini akan menjadi bukti ilmiah kemu’jizatan syariat islam. Kita ketahui bahwa mahluk Tuhan yang memiliki susunan tulang itu banyak jenis atau spesiesnya, tetapi dalam jumlah hal tulang tidak ada yang sama dengan manusia. Demikian juga ritual wudlu (bersuci) dimiliki olh semua/kepercayaan, akan tetapi islam secara mendetail menjelaskan keunikan sekaligus kemu’jizatan yang tidak ada pada syariat lain.

2.3. Shalat, Fisiologis Gerakan Tubuh dan Pengaturan Waktu
            Ilmu Kedokteran Timur (China) mempunyai teori meridian tubuh yang merupakan jala-jala penghubung titik-titik pusat energi vital tubuh (baca : titik akupunktur) di permukaan tubuh kita. Tiap meridian memiliki titik-titik penting yang terkumpul pada ujung-ujung tubuh yang berkesesuainan dengan anggota wudlu kita. Seperti halnya anatomis, menurut teori inipun, membasuh (mengusap, menekan, menstimulasi) titik-titik penting dianggota sudah sama dengan menstimulasi seluruh meredian yang ada.
Para ahli Akupunktur menciptakan gerakan (senam) yang disebut ” Wutang Tai Chi Sword” yakni seni bermain pedang dengan gerakan-gerakan yang diyakini dapat menstimuasi titik-titik vital tubuh kita. Dengan gerakan itu orang akan terjaga kesehatanya dan kebugaranya. Gerakan-gerakan dalam ritual shalat jelas mengenai anggota tubuh yang merupakan titik-titik vital sebagaimana senam pedang tersebut. Shalat yang 5 waktu, dengan wudlunya, tentu akan menjaga kesehatan dan kebugaran seorang muslim sepanjangwaktu.
Masih tentang ilmu akupunktur, dimana dikenal ” ear acupuncture”, telinga diumpamakan sebagai gambaran posisi manusia masih janin dalam kandungan. Bagian-bagian telinga dapat mewakili bagian-bagan tubuh yang berkesuaian. Lobus telinga (tempat anting/subang) sebagai kepala, tepi belakang telinga sebagai punggung, jadi posisinya menungging. Melakukan stimulasi bagian telinga, sama dengan menstimulasi bagian yang bersesuaian. Hal inipun dilakukan pada saat sujud dalam ritual shalat. Sujud, dengan tatacara yang mendetail menurut islam adalah gerakan paling unik dari shalat, yang tidak didapati pada ritual penyembahan pada agama lain.
Dalam hal shalat sebagai pengatur waktu, maka tidak diragukan lagi bahwa tubuh kita itu memiliki jam biologis (biological clock) dan menjalani irama harian tertentu (rhythm circadian). Sholat mengatur waktu dengan seksama sehingga manusia yang menjaga shalatnya akan terjaga irama biologisnya. Dalam hal ini akupunktur dikenal siklus Horarius, dimana organ-organ tubuh ini memiliki fungsi optimal ” menjaga” kesetimbangan aliran energi vital menurut waktu-waktu tertentu dalam 24 jam.

2.4. Fiqh Thaharah
Thaharah atau bersuci menduduki masalah penting dalam Islam. Boleh dikatakan bahwa tanpa adanya thaharah, ibadah kita kepada Allah SWT tidak akan diterima. Sebab beberapa ibadah utama mensyaratkan thaharah secara mutlak. Tanpa thaharah, ibadah tidak sah. Bila ibadah tidak sah, maka tidak akan diterima Allah. Kalau tidak diterima Allah, maka konsekuensinya adalah kesia-siaan.
Kita bisa membagi thaharah secara umum menjadi dua macam pembagian yang besar.
1. Thaharah Hakiki
Thaharah secara hakiki maksudnya adalah hal-hal yang terkait dengan kebersihan badan, pakain dan tempat shalat dari najis. Boleh dikatakan bahwa thaharah secara hakiki adalah terbebasnya seseorang dari najis. Seorang yang shalat dengan memakai pakaian yang ada noda darah atau air kencing, tidak sah shalatnya. Karena dia tidak terbebas dari ketidaksucian secara hakiki.
Thaharah secara hakiki bisa didapat dengan menghilangkan najis yang menempel, baik pada badan, pakaian atau tempat untuk melakukan ibadah ritual. Caranya bermacam-macam tergantung level kenajisannya. Bila najis itu ringan, cukup dengan memercikkan air saja, maka najis itu dianggap telah lenyap. Bila najis itu berat, harus dicuci dengan air 7 kali dan salah satunya dengan tanah. Bila najis itu pertengahan, disucikan dengan cara mencucinya dengan air biasa, hingga hilang warna najisnya. Dan juga hilang bau najisnya. Dan juga hilang rasa najisnya.
2. Thaharah Hukmi
Sedangkan thaharah secara hukmi maksudnya adalah sucinya kita dari hadats, baik hadats kecil maupun hadats besar (kondisi janabah). Thaharah secara hukmi tidak terlihat kotornya secara pisik. Bahkan boleh jadi secara pisik tidak ada kotoran pada diri kita. Namun tidak adanya kotoran yang menempel pada diri kita, belum tentu dipandang bersih secara hukum. Bersih secara hukum adalah kesucian secara ritual.
Seorang yang tertidur batal wudhu'-nya, boleh jadi secara pisik tidak ada kotoran yang menimpanya. Namun dia wajib berthaharah ulang dengan cara berwudhu' bila ingin melakukan ibadah ritual tertentu seperti shalat, thawaf dan lainnya. Demikian pula dengan orang yang keluar mani. Meski dia telah mencuci maninya dengan bersih, lalu mengganti bajunya dengan yang baru, dia tetap belum dikatakan suci dari hadats besar hingga selesai dari mandi janabah.Jadi secara thaharah secara hukmi adalah kesucian secara ritual, dimana secara pisik memang tidak ada kotoran yang menempel, namun seolah-olah dirinya tidak suci untuk melakukan ritual ibadah. Thaharah secara hukmi dilakukan dengan berwudhu' atau mandi janabah.

2.5. Urgensi Kebersihan dan Perhatian Islam
Perhatian Islam atas dua jenis kesucian itu hakiki dan maknawi merupakan bukti otentik tentang konsistensi Islam atas kesucian dan kebersihan. Dan bahwa Islam adalah peri hidup yang paling unggul dalam urusan keindahan dan kebersihan. Termasuk juga bentuk perhatian serius atas masalah kesehatan baik yang bersifat umum atau khusus. Serta pembentukan pisik dengan bentuk yang terbaik dan penampilan yang terindah. Perhatian ini juga merupakan isyarat kepada masyarakat untuk mencegah tersebarnya penyakit, kemalasan dan keengganan.
Sebab wudhu' dan mandi itu secara pisik terbukti bisa menyegarkan tubuh, mengembalikan fitalitas dan membersihkan diri dari segala macam kuman penyakit yang setiap sat bisa menyerang kondisi tubuh. Secara ilmu kedokteran modern terbukti bahwa upaya yang paling efektif untuk mencegah terjadinya wabah penyakit adalah dengan menjaga kebersihan. Dan seperti yang sudah sering disebutkan bahwa mencegah itu jauh lebih baik dari mengobati
Allah SWT telah memuji orang-orang yang selalu menjaga kesucian di dalam Al-quran Al-Kariem.
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan orang-orang yang membersihan diri. (QS. Al-Baqarah : 222).
Di dalamnya ada orang-orang yang suka membersihkan diri Dan Allah menyukai orang yang membersihkan diri. (QS. An-Taubah : 108)
Sosok pribadi muslim sejati adalah orang yang bisa menjadi teladan dan idola dalam arti yang positif di tengah manusia dalam hal kesucian dan kebersihan. Baik kesucian zahir maupun maupun batin. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW kepada jamaah dari shahabatnya :
Kalian akan mendatangi saudaramu, maka perbaguslah kedatanganmu dan perbaguslah penampilanmu. Sehingga sosokmu bisa seperti tahi lalat di tengah manusia (menjadi pemanis). Sesungguhnya Allah tidak menyukai hal yang kotor dan keji. (HR. Ahmad)
Rasulullah SAW telah menyatakan bahwa urusan kesucian itu sangat terkait dengan nilai dan derajat keimanan seseorang. Bila urusan kesucian ini bagus, maka imannya pun bagus. Dan sebaliknya, bila masalah kesucian ini tidak diperhatikan, maka kulitas imannya sangat dipertaruhkan.
الطهور شطر الإيمان
Kesucian itu bagian dari Iman (HR. Muslim)
Selain menjadi bagian utuh dari keimanan seseorang, masalah kesucian ini pun terkait erat dengan syah tidaknya ibadah seseorang. Tanpa adanya kesucian, maka seberapa bagus dan banyaknya ibadah seseorang akan menjadi ritual tanpa makna. Sebab tidak didasari dengan kesucian baik hakiki maupun maknawi.
Rasulullah SAW bersabda :
Dari Ali bin Thalib ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,`Kunci shalat itu adalah kesucian, yang mengharamkannya adalah takbir dan menghalalkannya adalah salam`.(HR. Abu Daud, Tirmizi, Ibnu Majah dan hadits ini statusnya adalah hasan shahih).

2.6. Manfaat dari Setiap Gerakan Shalat Ditinjau dari Segi Kesehatan
Pada postingan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa ciri-ciri shalat yang fungsional yang diterima shalatnya diantaranya adalah terhindarnya pelaku dari melakukan sesuatu yang keji dan munkar dan terlebih ketika kita mampu menghadirkan suasana shalat ke dalam kehidupan sosial kita sehari-hari.
Dan selanjutnya disini akan dijelaskan mengenai Manfaat dari Setiap Gerakan Shalat Dilihat dari Sisi Kesehatan. Sholat sebagai tiang agama adalah ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya sudah sangat melekat dengan gestur ( gerakan khas tubuh ) seorang muslim. Namun, pernahkah terpikirkan manfaat masing-masing gerakan? Sudut pandang ilmiah menjadikan sholat gudang obat bagi berbagai jenis penyakit.
Ø  Takbiratul ihram
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening ( limfe ) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar.
Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Ø  Ruku’
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang. Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang ( corpus vertebrae ) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi. Bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
Ø  I’tidal
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga. Manfaat: Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
Ø  Sujud
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tumaâninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Ø  Duduk diantara dua sujud
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy ( tahiyyat awal ) dan tawarruk ( tahiyyat akhir ). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih ( urethra ), kelenjar kelamin pria ( prostata ) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. Kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
Ø  Salam
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah. Beribadah secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar & dalam.
Kenapa sholat harus 5 kali dalam sehari? Menurut pendapat ilmuwan Cina : (1) Ada energi api akan keluar pada waktu jam 12.00 siang sampai sore, untuk mengobati jantung dan ginjal itu. (2) Dalam gerakan sholat ashar adalah siklus dari panas ke dingin mereka menyebutnya terapi kandung kemih. Secara alamiah gerakan ashar itu ternyata memisahkan zat-zat kimia dalam tubuh kita. (3) Ada energi air yang keluar pada waktu jam 6 sore setelah terbenamnya matahari yang mereka menyebutnya bahwa maghrib itu menterapi ginjal. (4) Gerakan isya yaitu setelah mega merah hilang, ini mereka menyebutnya sebagai terapi yang mengurangi kelebihan energi. Ada energi kayu yang keluar pada waktu jam 11 malam, dia yang menghancurkan racun-racun yang ada dibadan kita, dan menurut ilmuwan Cina racun itu bakar kayu untuk membuang racun di otak. (5) Kemudian jam 02 pagi otak dibersihkan oleh energi kayu, dan selanjutnya Allah menyediakan dan mengisinya untuk sholat tahajud pada waktu sepertiga malam. Ilmuwan di Jerman melakukan penelitian Prof. Dr. Sholeh seorang guru besar Universitas Airlangga, telah membuktikan bahwa tahadjud yang teratur dan disiplin akan mencegah kanker, stres dan infeksi oleh sebab itu jika orang melakukan dengan teratur memiliki emosi yang positif. Energi udara keluar pada jam 02. (6) Jam 03 pagi energi logam yang menterapi kita. (7) Jam 06 pagi melakukan sholat dhuha untuk menterapi pencernaan.

2.7. Hikmah Gerakan Shalat di Lihat dari Aspek Keshatan
Uraian mengenai fakta dan manfaat dibalik gerakan-gerakan shalat ditinjau dari segi ilmu kesehatan. Gerakan shalat adalah fitrah yang Allah ciptakan untuk kemaslahatan manusia. Manfaatnya begitu besar bagi lahir dan bathin. Apa yang Allah perintahkan kepada manusia dalam kehidupan ini memang tiada sia-sia. Semua mengandung hikmah yang akan membawa kemaslahatan bagi kelangsungan hidup umat manusia yang mengimani-Nya. Sekecil apapun tentunya Allah S.W.T. menyimpan rahasia yang melahirkan hikmah. Sehingga diharapkan manusia akan bersyukur dan bertambah keimanannya kepada Allah yang telah menciptakan dirinya. Berikut adalah hikmah dari gerakan shalat di lihat dari aspek kesehatan: (1) Takbiratul Ihram. Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan melatih otot lengan. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu mengalami peregangan sehingga aliran darah kaya oksigen akan menjadi lancar. (2) Berdiri bersedekap. Manfaat: Gerakan ini menghindarkan gangguan persendian pada tulang-tulang anggota gerak atas. (3) Rukuk. Manfaat: Apabila dilakukan dengan sempurna, yaitu tubuh ditekuk membentuk sudut 90 derajat, postur ini akan menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk relaksasi otot-otot bahu hingga ke lengan bawah. Selain itu, rukuk juga dapat melatih sistem kemih sehingga dapat mencegah gangguan prostat. (4) I'tidal. Manfaat: Variasi gerakan berdiri dan bungkuk pada rangkaian gerakan rukuk-i'tidal-sujud merupakan latihan bagi organ pencernaan yang baik. Organ pencernaan dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Hal ini dapat melancarkan dan memelihara fungsi sistem pencernaan. (5) Sujud. Manfaat: Posisi jantung yang lebih tinggi dari otak menyebabkan darah kaya oksigen mengalir lancar menuju otak. Sebuah riset yang dilakukan di AS menyimpulkan bahwa sujud dapat menyebabkan pasokan darah kaya oksigen mengalir lancar menuju otak, hal ini dapat memelihara dan memacu kerja sel-sel otak yang akan meningkatkan kecerdasan. Karena itu, bersujudlah dengan tuma'ninah (tidak tergesa-gesa) agar pasokan darah kaya oksigen mencukupi kebutuhan sel-sel otak. Menurut kabar, seorang dokter berkebangsaan AS dari Harvard University yang telah membuktikan kebenaran hasil riset tersebut melalui penelitian yang dikembangkannya sendiri secara diam-diam mengenai gerakan sujud menyatakan dirinya menjadi muallaf. Bersujud juga dapat mencegah wasir. Khusus bagi wanita, rukuk dan sujud dapat memelihara organ kewanitaan sehingga dapat menjaga keharmonisan rumah tangga. Bersujud juga dapat melatih otot dada. Hal ini disebabkan karena saat sujud, beban tubuh bagian atas bertumpu pada lengan sampai tangan. Hal ini merangsang otot dada untuk ikut berkontraksi. Bagi pria, hal ini berguna untuk membentuk tubuh lebih indah. Bagi wanita, hal ini dapat membantu mengencangkan dan memperindah payudara dan meningkatkan kualitas ASI. Sujud juga dapat melatih otot perut dan rahim untuk berkontraksi sekuat mungkin saat persalinan sehingga mempermudah proses persalinan, hal ini karena saat sujud, otot perut dan rahim berkontraksi penuh. (6) Duduk Iftirasy (Duduk di Antara 2 Sujud/Duduk Tahiyat Awal). Manfaat: Saat duduk iftirasy, kita bertumpu pada pangkal paha yang dilewati saraf skiatik (nervus ischiadicus), hal ini dapat memelihara fungsi saraf skiatik. Hal ini dapat mencegah penyakit skiatika (ischialgia), yaitu gangguan di sepanjang daerah yang dipersarafi saraf skiatik yang menyebabkan nyeri dari punggung bagian bawah sampai kaki yang luar biasa sehingga menyebabkan penderitanya tidak mampu berjalan. (7). Duduk Tawarruk (Duduk Tahiyat Akhir). Manfaat: Duduk tawarruk yang sempurna sangat baik bagi pria karena dapat membantu mencegah impotensi dan mencegah gangguan pada ureter, kandung kemih (vesica urinaria), vas deferens, dan uretra. Variasi posisi telapak kaki pada duduk iftirasy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian gerakan. Gerakan yang harmonis dan teratur inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ kaki kita. (8) Salam. Manfaat: Gerakan menoleh kiri dan kanan secara maksimal dapat merelaksasikan otot leher dan sekitar kepala, hal ini dapat melancarkan peredaran darah di kepala. Gerakan ini mencegah mudah sakit kepala dan migrain. Selain itu, hal ini dapat menjaga kekencangan kulit wajah sehingga dapat menunda timbulnya keriput dan membuat kesan awet muda.













  BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesadaran beragama seseorang dalam berislam pada dasarnya adalah kesadaran akan keesaan Tuhan. Firman Allah SWT. “Fa’lam annahu laa ilaahaillallah” (QS.Muhammad: 9) sebagai sebuah tradisi religius yang utuh, islam tidak hanya membahas apa yang wajib dan yang dilarang untuk dilakukan, tetapi juga membahas apa yang perlu diketahuinya. Dengan kata lain, islam adalah sebuah cara berbuat dan melakukan sesuatu sekaligus sebuah cara untuk mengetahui.Aspek mengetahui adalah aspek yang lebih penting, karena secara esensial islam adalah agama pengetahuan.
Thaharah, Shalat dan dzikir merupakan ibadah yang esensial bagi muslim tanpa kecuali. Ibadah ini tidak pernah gugur kewajibanya oleh sebab apapun, sementara ibadah lainya (puasa, zakat dan haji) dapat gugur kewajibanya karena syarat istiho’ah (kemampuan). Oleh karenanya, wajib bagi setiap kita untuk mengetahui syariatnya secara global maupun detailnya. Selanjutnya wajib bagi kita untuk melaksanakan sesuai dengan ilmu yang kita ketahui tentang terhadap kesempurnaan islam seerti firman Allah SWT “ al-yauma akmaltu lakum dienukum wa atmamtu ‘alaikum ni’matii wa rodliitu lakum al-islama dienna”.(QS.AlMaidah:3)

B.     Saran
Tak ada gading yang tak retak, seperti inilah cerminan makalah kami. Karena usaha kami dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan, maka dari itu, kami memohon saran dan kritik membangun agar pada penyusunan makalah yang selanjutnya kami dapat membenahi kesalahan pada makalah kami yang selanjutnya



DAFTAR PUSTAKA
http://lppdmutiaraummah.blogspot.com/2012/02/fakta-dan-hikmah-dibalik-gerakan-shalat.html. Diposkan Oleh: Ir. Abdul Rohman. Diunduh pada Senin, 10 November 2014. Pada Pukul 14.00
http://shofighter.blogspot.com/2013/08/manfaat-dari-setiap-gerakan-shalat.html. Diposkan  Oleh: Shofa Abdillah. Diunduh pada Senin, 10 November 2014. Pada Pukul 14.05.
http://trieembun.blogspot.com/2007/07/fiqih-thaharah.html. Diposkan Oleh: Embun Pagi. Diunduh pada Senin, 10 November 2014. Pada Pukul 14.15





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar