Rabu, 10 Juni 2015

SEBENTAR LAGI KAWAN



SEBENTAR LAGI KAWAN
(Dwi Novan, Musa)

Sebentar lagi kawan,,
Sebentar lagi... Bersabarlah..
Langkah akan menuju titik perhentian tujuan..
Perjalan akan berakhir indah..

Kita tak perlu berfikir dan merencanakan bagaimana akhir nya nanti..
Kita hanya perlu menjalani nya dengan ikhlas..
Mungkin ada airmata, tapi yang pasti bukan airmata duka..
Bahkan hewan-hewan pun ada masa nya untuk hijrah..

Sebentar lagi kawan,,
Sebentar lagi... Bersabarlah..
Perjalanan kita sedang meniti untuk sampai..
Perjalan akan berakhir indah..

Sejak awal berjalan pun semua kita lalui dengan indah,,
Berbagai macam kisah telah terukir di sana..
Penghentian terakhir barulah kita bisa mengenang semua dalam kenangan..
Dalam peristirahatan nanti kita akan tersenyum-senyum mengingat semua nya dalam temaram sang bulan..

Sebentar lagi kawan,,
Sebentar lagi... Bersabarlah..
Perjalanan akan berakhir indah..
Dan kita akan menyaksikan seperti apa tunas-tunas yang akan tumbuh..

Sebentar lagi kawan,,
Sebentar lagi... Bersabarlah..
Perjalanan akan berakhir indah..
Maka tersenyumlah, meski pun ada airmata..

                                                             












                                                            SAHABAT BIRU

Semua terjadi begitu indah
waktu tersa begitu cepat berlalu bagai kilat yang menyambar sekejap mata
3 tahun tlah berlalu
diawali seragam merah putih
dijalani seragam putih biru
kini putih biru kan terlepas
pertanda perpisahan kan menyertai

Berat rasa hati ini tuk berpisah dengan sahabat biru
namun jalan tlah siapkan
bintang di masa depan
menanti sampai kapan tuk berjabat teman sekolah biru
































PERPISAHAN

Tak terbayang olehku
Waktu ini kan terjadi padaku
Tak terduga dalam benaku
Waktu kejam kan melanda jiwaku

Perpisahan ini kan meneteskan air mata
Dalam kesedihan di selimuti kegembiraan
Perpisahan ini kan mengukir kenangan
Dalam suka maupun duka

Bertahun lamanya kita bersama
Menggali bakat tuk kedepan
Perpisahan ini kan merindukan sesama
Perpisahan ini kan menumbuhkan kesadaran akan arti kebersamaan

Berpisah akhir pertemuan
Berpisah akhir kesenangan
Berpisah akhir kenangan
Berpisah tiada arti yang menyenangkan

Peluk eratlah semua orang disisimu
Peluk eratlah semua sahabat-sahabat tercintamu
Hingga kau teteskan air mata kerinduan
Hingga kau diam membisu

Karena ku tahu
Tak kan ada waktu lebih tuk kita
Tak kan berarti hidup ini tanpa ada pertemuan dan perpisahan
















DULU

Dulu kita tak begini
Tapi kini kita seperti ini
Dulu kita tak berbeda
Tapi kini kita terbelah

Dulu kita tertawa tawa
Tapi kini kita selalu menangis
Dulu kita begitu bebas
Tapi kini kita terhempas

Dulu aku !! kita dan dia
Dulu kita dan dia satu
Tapi kini kita tak menyatu ,,, bagai !!
Kabut hitam kini semakin beku

Semua telah berubah
Dulu hari ini dan esok
Dulu masih ada kedamaian untuk kita
Tapi kini semua kian berubah

Hari ini mulai ku rindukan
Kedamaian itu kembali dalam hati ku
Dan menyimpan nya selalu
Untuk hari esok

Karena dia kita begini
Karena dia puisi ini

















PURNAMA TANPA AKHIR CERITA

Kuceritakan lagi tentang purnama..
Suatu hari..
Pernah kubayangkan perihnya melihat purnama tersenyum dan pergi menuju arah yang berlawanan
Tepat!
Dipermulaan bulan Dzulhijah
Purnama akan segera pergi
Dan kotak hitam yang mengapung itu akan terseret ombak kehidupan
Hingga ia hilang tanpa arah yang pasti
Tidak ada akhir cerita..

Terima kasih kuucap untuk yang kesekian kali
Atas kesetiaanmu menemani menghiasi mimpi
Sampai aku terbangun kembali dan menyadari
Bahwa banyak nikmat Tuhan patut disyukuri

Kuingatkan padamu, simpan rapat rahasia yang pernah kubisikkan dimalam itu..
Malam indah yang sinarmu begitu sempurna
Cerita kita tidak akan pernah berakhir, Purnama
Karena Purnama akan selalu ada pada setiap waktunya..

                                                         






















                                                          RINDU SAHABAT

Dikala malam datang..
Disaat itulah aku selalu merindukanmu..
Kamu yang dulu selalu bersamaku..
Kini kau telah jauh di negeri orang..
Kita terpisahkan oleh jarak yang begitu jauh..

Andai kau tau..
Aku disini selalu merindumu..
Aku rindu pada sosok dirimu yang begitu ceria..
Entah gimana keadaanmu sekarang..

Hanya potret gambarmu yang bisa menepis rindu ini..
Kau adalah sahabat terbaikku..
Jangan lupakan aku..
Walau raga kita jauh, tetapi kita tetap satu tujuan..

                                                       



























                                                        TEMAN TERHEBAT

Teman...
kau bagaikan obat yang menyembuhkan setiap lukaku
yang selalu membuatku tersenyum & bahagia

Teman...
kau seperti pahlawan yang hebat
kau seperti rumah yang melindungiku

Terima kasih oh teman terhebat
pertemanan kita tak mungkin kulupa untuk selama lamanya
karena kenangan itu adalah suatu anugrah dari tuhan yang maha kuasa

I love u friend..
i miss u friend
kita best friend forever

















Puisi Persahabatan
Dan jika berkata,
berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.

Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.
Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya,
kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri,
pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya;
karena tanpa ungkapan kata,
dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita;
Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya,
mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
Karena kasih yang masih menyisakan pamrih,
di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan:
hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu,
biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya,
untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.








Teruntuk sahabat

Layaknya lilin di tengah gulita
Menyiramkan cahaya dalam kegelapan
Seperti mentari di pagi buta
Menghantarkan sinar kehangatan, mengusir kebekuan
Bagaikan bintang yang mewarnai malam
Yang tak membiarkan rembulan mengangkasa tanpa teman
Membawa keceriaan dan kesetiaan
Bersamamu…
Melalui hari-hari yang penuh liku
Bergenggaman erat menepis gundah dan nestapa
Berbagi kisah…
Tentang cita-cita namun bukanlah angan belaka
Tentang cinta yang membuncah namun tertahan di dalam jiwa
Tentang harapan yang hendak digapai di masa datang
Tentang kegagalan yang hampir meremukkan keyakinan
Sahabat…
Kita bersama dalam suka maupun duka
Saling mengingatkan di tengah canda
Aku berharap dan berdoa…
Kita kan terus melangkah bersama
Menggapai ridho dan cintanya
Meski jarak membentang di antara kita
Tak kubiarkan meluluhkan benang kasih yang telah tercipta
Sahabat…
Terima kasih untuk segalanya
Dan biarkanlah kisah kita terus terangkai
Kini, esok, hingga masa depan

Aku bangga dapati dirimu seadanya
Kupikir, pantaslah dirimu kutemani
Aku bahagia, sungguh ingin terurai kata
Kaulah sahabatku.....
Bila hari-harimu tertimpa bahaya,
Kudoakan kasih bagimu
Bila hari-harimu dilanda duka,
Kudoakan harapan bagimu
Bila hari-harimu barlarut ceria,
Kudoakan damai bagimu
Selama matahari masih terbit dan terbenam,
Selama panas dan hujan masih silih berganti,
Selama bulan dan bintang dilangit masih bercahaya,
Akulah sahabatmu....
Biarpun kita tak mungkin bersama
Sendiri `kan kurangkai karsa
Sendiri `kan kususun cerita
Berjalan terus menggapai cita
Dalam satu asa dan doa,.....
Bahagia menyertaimu selamanya..... 


                                        








































                                         PUISI-PUISI DOA UNTUK SAHABAT

Tuhan terimakasih....Kau hadirkan dia jadi sahabatku...
Sehingga tampak jelas arahku kemana aku menuju...
Tuhan terimakasih....Kau hadirkan dia jadi terangku...
Sehingga tampak jelas jalanku kemana aku ayunkan langkahku...
Berikanlah dia sinar cahayaMu tambahkan cantiknya
Berikanlah dia suaraMu tambahkan akal dan bijaknya
Berikanlah dia kekayaanMu tambahkan rezekinya
Berikanlah dia jalanMu bukakan jodohnya
Berikanlah dia nafasMu panjangkan umurnya
Dia yang semalam tersenyum dalam mimpiku

                                          

































                                           AKU MAU JADI SAHABAT KAMU

Lontar kata menerawang tiada gema....
Centang prenangkan kelembutan hati..
Kelam mendungpun merintikkan pedih...
Adakah sahabat tuk berbagi....
Kulihat sinar dibayangmu hari ini...
Harapkan semua indah diwarna pelangi...
Hadirmu kan membunuh hati beku yang sepi...
Bagiku kaulah mentari pagi....





































                                                                 SAHABATKU

Bagiku engkau adalah jiwaku
Senyummu adalah semangatku
Kata kata mu adalah penguat belulangku
Simpatimu adalah nafasku...
Pagiku cerah dengan tawamu
Siangku indah tak pernah kelabu
Malamku hangat dengan candamu
Mimpiku indah karenamu
Apakah engkau seorang malaikat?
Bertubuh manusia sejuta harkat
Karenamu aku bermatabat
Sungguh sejati engkau sahabat





                                                                                                                                        










                                                                   NEGERIKU             
Bumi ini adalah Negeriku
Bumi ini adalah rumahku
Bumi ini adalah nafasku
Bumi ini adalah tempat untuk aku berpijak
Wahai engkau yang memangku kaki
Inikah negeri yang sebenarnya?
Inikah negeri yang engkau pimpin?
Oh... tuhan-tuhan kecil....
Kini negeriku hanyalah menjadi nama
Tak ada yang mengerti dengan arti dari sebuah negeri ini
Semua menganggap negeri ini hanyalah sebuah nama
Agar mereka dapat bernaung di bawahnya
Oh... negeriku....
Mengapa tuhan-tuhan kecil hanya bisa tersenyum
Tersenyum ketika negeri ini hanya dijadikan cemohan
Tak ada tuhan-tuhan kecil yang bisa mengangkap nama negeri ini
Kemanakah sebenarnya pemimpin negeri ini?
Apakah dia hanya bisa melihat negeri ini?
Apakah dia hanya bisa tertawa kepada negeri ini?
Ketika negeri ini mulai di jajah oleh saudaranya sendiri
Kami para ujung pedang dari negeri ini
 Yang berasal dari darah dan daging negeri tercinta ini
Dan kami adalah tulang dari negeri ini yang membangkitkan kembali negeri ini  

BIDADARI DUNIAKU
Akan selalu teringat sosok wajah manismu
Dikala sinar mentari pagi mulai terbenam
Malam mulai kembali gelapketika saat itu juga
Ketika saat itu juga aku akan selalu mengingitmu
Wahai tuhan yang maha kuasa
Berikanlah dia tempat terbaik disisimu
Karena aku takkan pernah bisa melihat dia kembali
Senyumnya, tawanta, dan kebaikannya
Akan selalu bersinar di dalam hati kami semua
Tuhan.. aku pinta padamu jagalah dirinya
Berikanlah dia setetes puing-puing kebahagiaan
Karna kami semua akan selalu berdoa untuknya
Oh tuhan yang maha pengasih
Jagalah dirinya disana yang selalu tersenyum
Jagalah senyumnya untuk kami yang ada disini
Karena kami semua akan selalu tersenyum untuknya








KETIKA CINTA DUNIA MULAI USANG
Aku bingung, penat, sedih, marah, dan terluka
Tercampur menjadi satu mengharubiru
Menyesakkan dada dan membuncah menuju langit
Aku berduka dan menderita seiring berjalannya waktu
Hingga desiran angin tak lagi membelai ujung-ujung rambutku
Semuanya hancur dan luruh bersama waktu
Tentang masa-masa indah duniaku
Tentang segala saat yang mengaharubirukan
Perasaan dan tentang asa yang terus bergelora
Aku telah lelah
Kini bercanda dengan waktu duniaku dan asa-asaku
Akupun semakin terluka menggelepar
Saat duniaku tak lagi tersenyum seperti duniakala   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar