rintihan air hujan menerobos genting hijau,
menggulung mengalir menjatuhkan diri ke rumput hijau.
merah putih tak berkibar di lapangan, melainkan
riuh ramai berkibar karena terpaan air hujan.
seribu cerita hujan dibawah bendera ku mulai.
dia tertunduk lesu, menatap nanar rumput hijau,
alkisah cerita cinta, aku dia menatap perpisahan.
mungkinkah taman ini menjadi seribu janji palsu.
bukan kami, cerita ini. tapi kampus kamilah menjadi warna.
ku gulung kertas ijasah, ku tarik jas hijau aneh dalam mataku.
hijau bukan hijau tapi perpaduan.
inilah aku dengan jas almamterku, cerita awal kehidupan tanggungan pati.
indah dengan gemulai menatap masa depan, tapi lesu.
coba ada dan datang, nyata pula.
jauh dari mereka, aku mendekam mentes air mata.
sujudku terpungkur indah, bahwa
Malang sejengkal ceritaku. dengan keindahannya.
memilukan, tapi sangat berwarna.
selamat datang kampus kecilku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar