Rabu, 11 Maret 2015

SAP Sosiologi Sastra



UNIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Jln. MT. Haryono 193 Malang
 

SATUAN ACARA PERKULIAHAN
MK: SOSIOLOGI SASTRA
KODE MK: MKK 41227

1.      IDENTITAS MATAKULIAH
Nama Matakuliah  : Sosiologi Sastra
Kode Matakuliah   : MKK 41220
Bobot SKS            : 2 sks
Semester                : 1 (Satu)
Kelompok MK       : Matakuliah Keahlian Khusus
Prodi                      : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Status MK             : Wajib
Prasyarat                : -
Dosen Pengampu   : Moh. Badrih, S.Pd., M.Pd.

2.      DESKRIPSI SINGKAT
Mata kuliah ini mengkaji dan mendalami kompleksitas hubungan antara pengarang, karya sastra dan masyarakat. Masyarakat yang dimaksud adalah pengarang, pembaca, masyarakat, dan kenyataan sosial, sedangkan karya yang dimaksud adalah hasil imajinasi, intuisi, pengalaman seorang pengarang yang tertuang dalam sebuah teks ataupun non teks. Terlepas dari hal tersebut, kenyataannya teori-teori sosiologi sastra begitu kompleks. Namun demikian, pada  hakikatnya  perkuliahan  ini  difokuskan  pada  persoalan- persoalan berikut. Pertama, karya sastra sebagai dokumen sosial budaya. Kedua, pengaruh sosial budaya terhadap penciptaan karya sastra. Ketiga, penerimaan masyarakat terhadap karya penulis tertentu. Keempat, pendekatan strukturalisme genetik. Kelima, sistem reproduksi dan pemasaran karya sastra. Keenam, mekanisme universal seni.

3.      STANDAR KOMPETENSI
Dari perkuliahan ini diharapkan mahasiswa memiliki dasar yang kuat untuk berpartisipasi aktif dalam mengamati dan mengapresiasi perkembangan sastra di Indonesia. Selain itu matakuliah ini sebagai pengirim dan bekal untuk mendalami matakuliah sastra yang lain seperti Psikologi Sastra, Kritik Sastra, dan wacana kesastraan lain yang di dalamnya terdapat hubungan pengarang, karya sastra dan masyarakat.

4.      RENCANA PERKULIAHAN
Minggu
Ke-
Kompetensi
Dasar
Indikator
Rincian Materi
Langkah-Langkah Pembelajaran
1
Mahasiswa memahami ruang lingkup matakuliah Sosiologi sastra.
1.  Mahasiswa mengetahui ruang lingkup perkuliahan.
2.  Mahasiswa dapat mengetahui Satuan Acara Perkuliahan.
3.  Mahasiswa dapat mengetahui metode perkuliahan.
4.  Mahasiswa dapat mengetahui bahan ajar yang digunakan dan sumber belajar lainnya.
5.  Mahasiswa dapat mengetahui kebijakan penilaian hasil belajar.
a.   Satuan Acara Perkuliahan.
b.  Metode perkuliahan.
c.   Kesepakatan dan kebijakan perkuliahan.
Kegiatan pendahuluan: mahasiswa diperkenalkan dengan ruang lingkup perkuliahan.

Kegiatan Inti:  
Mahasiswa diberi arahan untuk mengenal lebih mendalam matakuliah Sosiologi Sastra, mahasiswa diberi kesempatan untuk menyepakati kontrak perkuliahan.

Kegiatan penutup: Mahasiswa diarahkan untuk membuat simpulan.
2
Karya sastra sebagai dokumen sosial dan budaya.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan hakikat Sosiologi Sastra.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan menjelaskan sastra sebagai dokumen sosial.
3.  Mahasiswa dapat menjelaskan sastra sebagai dokumen budaya.
4.  Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup sosiologi sastra secara komprehensif.
a.   Hakikat sosiologi sastra.
b.  Sastra dan dokumen sosial.
c.   Sastra dan dokumen budaya.
d.  Kompleksitas ruang lingkup sosiologi sastra.
Kegiatan pendahuluan: Mahasiswa diberi stimulasi salah satu karya sastra untuk menangkap kesan estetis yang ada di dialamnya.

Kegiatan Inti:
a) Mahasiswa mengkonstruk sendiri hakikat sosiologi sastra, b) Tanya jawab hubungan ilmu estetika dengan filsafat, c) diskusi untuk mencari karya sastra, dan  realitas sosial d) diskusi untuk mencari hubungan ilmu karya sastra dan realitas budaya.  

Kegiatan penutup: Mahasiswa menyimpulkan konsep dasar sosiologi sastra.
3
Pengaruh sosial budaya terhadap karya sastra.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup sosial dalam khazanah sastra.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup sosiobudaya sastra.
3.  Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan sosiologi sastra dan sastra sosiologi.
4.  Pengaruh sosiokultural terhadap sastra.

a.   Ruang lingkup sosial dan khazanah sastra.
b.  Ruang lingkup sosiologi sastra.
c.   Perbedaan nilai sosiologi sastra dan sastra sosiologi.
d.  pengaruh
Kegiatan pendahuluan: Mahasiswa diberi pertanyaan-pertanyaan untuk mengingat kembali pengetahuan yang telah berlalu.

Kegiatan Inti:
a) mahasiswa diberi kesempatan untuk brainstorming mengenai ruang lingkup sosial dan khazanah sastra, b) tanya jawab untuk menggali hubungan sosiologi dan satra, c) tanya jawab untuk menemukan pengaruh sosio kultural dan sastra.

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan
4
Dimensi fiksi dan fakta dalam karya sastra.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan batas-batas fiksi dalam sastra.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan dimensi fakta dalam karya sastra.
3.  Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan dimensi fiksi dan fakta dalam karya sastra.
a.   Dimensi fiksi dalam sastra
b.  Dimensi fakta dalam sastra
c.   Hubungan antar dimensi dalam sastra.
Kegiatan pendahuluan:
Membuat pertanyaan-pertanyaan rangsangan.

Kegiatan Inti:
a) Diskusi kelompok A (dimensi fiksi dalam sastra), b) diskusi kelompok B (dimensi fakta dalam sastra).

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan.

5
Dimensi imajinatif dalam karya sastra sebagai kritik terhadap realita dan pembangun baru.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan dimensi imajinatif dalam karya satsra.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk kritik dalam karya sastra.
3.  Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi imajinatif dalam sastra sebagai sarana pembangun realita baru.
a.   Dimensi imajinatif dalam karya sastra.
b.  Bentuk kritik dalam karya sastra.
c.   Fungsi imajinatif sebagai unsur pembentuk realita baru.
Kegiatan pendahuluan:
Mendengarkan intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang dimensi imajinatif dalam karya sastra.

Kegiatan Inti:
a) Diskusi kelompok A (dimensi imajinatif dalam sastra), b) diskusi kelompok B (kritik terhadap realita),.

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan
6
Sastra sebagai informasi dan kontrol terhadap realita.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan sastra sebagai media informasi.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan sebagai kontrol terhadap realitas.
3.  Mahasiswa dapat menjelasan karakteristik karya sastra yang bernuansa sosial.
a.   Sastra dan media informasi.
b.  Sastra dan kontrol sosial.
c.   Karakteristik karya sastra.
Kegiatan pendahuluan:
Mendengarkan intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang sastra sebagai media informasi

Kegiatan Inti:
a) Diskusi kelompok A (media informasi), b) diskusi kelompok B (kontrol sosial).

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan
7
Nilai-nilai budaya dalam karya satra dan pengaruhnya terhadap pembaca sastra.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian nilai dalam karya sastra.
2.  Mahasiswa dapat menjelaska ragam nilai dalam karya sastra
3.  Mahasiswa dapat menjelaskan niai-nilai budaya dalam sastra.
4.  Mahasiswa dapat menjelasan pengaruh nilai-nilai budaya dalam sastra.
a.   Pengertian nilai dalam karya sastra.
b.  Ragam nilai dalam karya sastra.
c.   Nilai-nilai budaya dalam karya sastra.
d.  Pengaruh nilai-nilai budaya dalam karya sastra.
Kegiatan pendahuluan:
Mendengarkan intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang nilai-nilai budaya dalam karya sastra.

Kegiatan Inti:
a) Diskusi kelompok A (ragam nilai dalam sastra), b) diskusi kelompok B (pengaruh nilai-nilai budaya dalam sastra).

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan
8
Nilai edukatif dalam sastra dan perkembangannya dalam khazanah kesusastraan Indonesia.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan nilai-nilai edukatif dalam sastra.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan gambaran khazanah kesusastraan Indonesia.
3.  Mahasiswa dapat menjelasan hubungan nilai-nilai edukatif dalam sastra dan perkembangan sastra Indonesia.
a.   Nilai-nilai edukatif dalam sastra.
b.  Khazanah kesusastraan Indonesia.
c.   Hubungan nilai-niai edukatif dalam sastra.
Kegiatan pendahuluan:
Mendengarkan intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang nilai-nilai budaya dalam karya sastra.

Kegiatan Inti:
a) Diskusi kelompok A (ragam nilai edukatif dalam sastra), b) diskusi kelompok B (perkembangan sastra).

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan
9
Nilai-nilai mistisisme dalam sastra sebagai khazanah intelektual budaya.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan nilai-niai mistisisme dalam sastra.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan khazanah intelektual dalam karya sastra.
3.  Mahasiswa dapat menjelasan hubungan nilai-nilai mistis dan khazanah intelektual dalam sastra.
a.  Nilai-nlai mistisisme dalam sastra.
b. Khazanah intelektual dalam sastra.
c.  Hubungan nilai-nilai mistisisme dalam sastra.
Kegiatan pendahuluan:
Mendengarkan intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang nilai-nilai budaya dalam karya sastra.

Kegiatan Inti:
a) Diskusi kelompok A (ragam nilai mistis dalam sastra), b) diskusi kelompok B (khazanah intelektual dalam sastra).

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan
10
Bentuk sastra pesantren seagai bentuk pelestarian budaya relegi.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan hakikat sastra pesantren
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk sastra pesantren.
3.  Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk pelestarian sastra pesantren.
4.  Mahasiswa dapat menjelaskan sastra sebagai bentuk pelestarian budaya relegi.
a.   Hakikat sastra pesantren.
b.  Bentuk sastra pesantren.
c.   Bentuk pelestarian sastra pesantren.
d.  Bentuk pelestarian budaya relegi melalui sastra.
Kegiatan pendahuluan:
Mendengarkan intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang nilai-nilai budaya dalam karya sastra.

Kegiatan Inti:
a) Diskusi kelompok A (pelestarian sastra pesantren), b) diskusi kelompok B (pelestarian budaya relegi melalui sastra).

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan
11
Sastra pinggiran sebagai karya berkhazanah heroik.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan hakikat sastra pinggiran.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan isi dan ragam sastra pinggiran.
3.  Mahasiswa dapat menjelaskan orientasi sastra pinggiran.
4.  Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan sastra pinggiran dengan cerita heroik.
a.   Hakikat sastra pinggiran.
b.  Isi dan ragam sastra pinggiran.
c.   Orientasi sastra pingiran.
d.  Hubungan sastra pinggiran dengan cerita heorik.
Kegiatan pendahuluan:
Mendengarkan intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang sastra pinggiran dan cerita-cerita heroik.

Kegiatan Inti:
a) Diskusi kelompok A (hakikat, dan ragam sastra pinggiran), b) diskusi kelompok B (sastra yang bernuansa heroik).

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan
12
Sastra daerah: nuansa figuratif dan religius.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan hakikat sastra daerah.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan ragam sastra daerah.
3.  Mahasiswa dapat menjelaskan nuansa figuratif dalam sastra daerah.
4.  Mahasiswa dapat menjelasan nuanasa religius dalam sastra daerah.
a.   Hakikat sastra daerah.
b.  Ragam sastra daerah.
c.   Nuansa figuratif dalam sastra daerah.
d.  Nuansa religius dalam sastra daerah.
Kegiatan pendahuluan:
Mendengarkan intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang nuasan figuratif dan relegitas dalam sastra daerah.

Kegiatan Inti:
a) Diskusi kelompok A (hakikat dan ragam sastra daerah), b) diskusi kelompok B (nuansa figuratif dalam sastra daerah), dan c) (nuansa religius dalam sastra daerah).

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan
13
Feminisme dalam sastra sebagai bentuk pertarungan simbolik.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan hakikat sastra feminism.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan ragam sastra feminism.
3.  Mahasiswa dapat menjelaskan simbol-simbol dalam sastra feminism.
4.  Mahasiswa dapat menjelasan pertarungan simbolik dalam sastra feminism.
a.   Hakikat sastra feminism.
b.  Ragam sastra feminism.
c.   Simbol dalam sastra feminism.
d.  Pertarungan simbolik dalam sastra feminism.
Kegiatan pendahuluan:
Mendengarkan intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang sastra-sastra femenism.

Kegiatan Inti:
a) Diskusi kelompok A (hakikat dan ragam sastra femenism), b) diskusi kelompok B (simbol-simbol dalam sastra femenism), dan kelompok C (pertarungan simbolik dalam sastra femenism).

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan
14
Ideologi sufistik dalam karya sastra.
1.  Mahasiwa dapat menjelaskan hakikat ideologi sufistik.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan orientasi ideologi sufistik dalam karya sastra.
3.  Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh ideologi sufistik dalam masyarakat sastra.
a.   Hakikat ideologi sufistik dalam karya sastra.
b.  Orientasi ideologi sufistik dalam karya sastra.
c.   Pengaruh ideologi sufistik dalam karya sastra.
Kegiatan pendahuluan:
Mendengarkan intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang ideologi sufistik dalam karya sastra.

Kegiatan Inti:
a) Diskusi kelompok A (hakikat dan ragam ideolgi sufistik dalam karya sastra), b) diskusi kelompok B (orientasi ideologi sufistik dalam karya sastra), dan kelompok C (pengaruh ideologi sufistik dalam karya sastra).

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan
15
Ideologi eksistensialis dalam karya sastra modern.
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan hakikat ideologi eksistensialis dalam karya sastra.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan pemikiran tokoh-tokoh eksistensialis dalam karya sastra.
3.  Mahasiswa dapat menjelaskan nuansa pemikiran eksistensialis dalam karya sastra modern.
a.   Hakikat ideologi sufistik dalam karya sastra.
b.  Pemikiran tokoh-tokoh eksistensialis dan pengaruhnya terhadap perkembangan karya sastra.
c.   Nuansa pemikiran eksistensialis dalam karya sastra modern.
Kegiatan pendahuluan:
Mendengarkan intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang ideologi sufistik dalam karya sastra.

Kegiatan Inti:
a) Diskusi kelompok A (hakikat dan ragam ideologi eksistensialis dalam karya sastra), b) diskusi kelompok B (pemikiran tokoh-tokoh eksistensialis dalam karya sastra), dan kelompok C (nuasan pemikiran eksistensialis dalam karya sastra).

Kegiatan penutup:
Membuat simpulan
16
Telaah dan tugas akhir semester.
1.  Mahsiswa dapat membuat analisis sosiologis terhadap pengarang, karya sastra dan masyarakat sastra.
2.  Mahasiswa dapat menulis laporan hasil analisis sosiologi sastra.
a.   Analisis estetika dengan menggunakan salah satu teori dalam karya sastra.
b.  Menulis laporan analisis.
Kegiatan pendahuluan:
Mahasiswa dieberi arahan untuk penyelesaian tugas akhir

Kegiatan Inti: 
Tanya jawab mengenai subjek yang akan dianalisis dan teori yang digunakan untuk menganalisis.

Kegiatan penutup:
Refleksi







5.      METODE PERKULIAHAN
Pendekatan            : Tematik.
Metode                  : Tanya Jawab, Resitasi, dan Kerja Proyek.
Tugas                     : Memahami, menganalisis, dan memberikan tanggapan kritis beberapa karya sastra (puisi dan cerpen).
Media                     : LCD

6.      EVALUASI
Evaluasi matakuliah ini disiimpulkan dari beberapa komponen, yaitu sebagai berikut.
a.       Kehadiran minimal 80% (Bobot 20%)
b.      Tugas unjuk kerja meliputi tugas harian, tugas tengah semester, dan tugas akhir semester (Bobot 30%).
c.       Ujian tengah semester (Bobot 25%).
d.      Ujian akhir semester (Bobot 25%).

7.      BUKU RUJUKAN UTAMA
a.       Badrih, Moh. 2012. Sosiologi sastra. Modul tidak diterbitkan. Universitas Islam Malang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
b.      Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.
8.      BUKU PENGAYAAN
a.       Damono,  Sapardi Djoko.  1978.  Sosiologi  Sastra:  Sebuah  Pengantar Ringkas. Jakarta: Departemen Pendidkan dan Kebudayaan.
b.      Damono, Sapardi Djoko. 2002. Pedoman Penelitian Sosiologi Sastra. Jakarta: Depdikbud.
c.       Escarpit, Robert. 2005. Sosiologi Sastra. ab Ida Sundari Husen. Jakarta: YOI. Seluruh Bab.
d.      Faruk  H.T.  1988.  Strukturalisme  Genetik  dan  Epistimologi  Sastra. Yogyakarta: PD Lukman.
e.       Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra: Dari Strukturalisme Genetik sampai Post Modernisme. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
f.       Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Paradigma Sosiologi Sastra. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.
g.      Teeuw,  A.  1984.  Sastra  dan  Ilmu  Sastra:  Pengantar  Teori  Sastra. Jakarta: Putaka Jaya. Bab Karya Sastra dan Kenyataan.
h.      Wellek, Rene dan Austi Warren. 1989. Teori Kesusastraan. ab Melani Budianta. Jakarta: Gramedia. Bab 9. Sastra dan Masyarakat”.

                                                                                               Malang, 26 Agustus 2013
                                                                                               Dosen Pengampu Matakuliah
Ketua Jurusan,                                                                       Sosiologi Sastra,





Dr. Mukaromah, M.Pd.                                                      Moh. Badrih, S.Pd., M.Pd.

Mengetahui
Pembantu Dekan I FKIP Unisma,





Dr. Sunismi, M.Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar