UNIVERSITAS
ISLAM MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Jln. MT. Haryono
193 Malang
SATUAN
ACARA PERKULIAHAN
MK:
SOSIOLOGI SASTRA
KODE
MK: MKK 41227
1. IDENTITAS MATAKULIAH
Nama Matakuliah :
Sosiologi Sastra
Kode Matakuliah :
MKK 41220
Bobot SKS :
2 sks
Semester :
1 (Satu)
Kelompok MK :
Matakuliah Keahlian Khusus
Prodi :
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Status MK :
Wajib
Prasyarat :
-
Dosen Pengampu :
Moh. Badrih, S.Pd., M.Pd.
2. DESKRIPSI SINGKAT
Mata kuliah ini mengkaji dan mendalami kompleksitas hubungan antara pengarang, karya sastra
dan masyarakat. Masyarakat yang dimaksud adalah
pengarang, pembaca, masyarakat,
dan kenyataan sosial,
sedangkan karya yang dimaksud adalah hasil imajinasi, intuisi, pengalaman
seorang pengarang yang tertuang dalam sebuah teks ataupun non teks. Terlepas dari hal tersebut, kenyataannya teori-teori sosiologi sastra begitu kompleks. Namun demikian,
pada
hakikatnya perkuliahan
ini difokuskan
pada
persoalan- persoalan
berikut.
Pertama, karya sastra sebagai dokumen sosial budaya. Kedua, pengaruh sosial
budaya
terhadap penciptaan karya sastra.
Ketiga, penerimaan
masyarakat
terhadap
karya
penulis
tertentu.
Keempat, pendekatan strukturalisme genetik. Kelima, sistem reproduksi dan pemasaran karya sastra. Keenam, mekanisme universal seni.
3. STANDAR KOMPETENSI
Dari perkuliahan ini diharapkan
mahasiswa memiliki dasar yang kuat untuk berpartisipasi aktif dalam mengamati
dan mengapresiasi perkembangan sastra di Indonesia. Selain itu matakuliah ini
sebagai pengirim dan bekal untuk mendalami matakuliah sastra yang lain seperti Psikologi
Sastra, Kritik Sastra, dan wacana kesastraan lain yang di dalamnya terdapat
hubungan pengarang, karya sastra dan masyarakat.
4. RENCANA PERKULIAHAN
Minggu
Ke-
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
Rincian Materi
|
Langkah-Langkah Pembelajaran
|
1
|
Mahasiswa
memahami ruang lingkup matakuliah Sosiologi sastra.
|
1. Mahasiswa
mengetahui ruang lingkup perkuliahan.
2. Mahasiswa
dapat mengetahui Satuan Acara Perkuliahan.
3. Mahasiswa
dapat mengetahui metode perkuliahan.
4. Mahasiswa
dapat mengetahui bahan ajar yang digunakan dan sumber belajar lainnya.
5. Mahasiswa
dapat mengetahui kebijakan penilaian hasil belajar.
|
a. Satuan
Acara Perkuliahan.
b. Metode
perkuliahan.
c. Kesepakatan
dan kebijakan perkuliahan.
|
Kegiatan pendahuluan: mahasiswa diperkenalkan dengan
ruang lingkup perkuliahan.
Kegiatan Inti:
Mahasiswa
diberi arahan untuk mengenal lebih mendalam matakuliah Sosiologi Sastra,
mahasiswa diberi kesempatan untuk menyepakati kontrak perkuliahan.
Kegiatan penutup: Mahasiswa diarahkan untuk
membuat simpulan.
|
2
|
Karya
sastra sebagai dokumen sosial dan budaya.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan hakikat Sosiologi Sastra.
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan menjelaskan sastra sebagai dokumen sosial.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan sastra sebagai dokumen budaya.
4. Mahasiswa
dapat menjelaskan ruang lingkup sosiologi sastra secara komprehensif.
|
a. Hakikat
sosiologi sastra.
b. Sastra dan
dokumen sosial.
c. Sastra dan
dokumen budaya.
d. Kompleksitas
ruang lingkup sosiologi sastra.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mahasiswa diberi stimulasi salah satu karya sastra untuk menangkap kesan
estetis yang ada di dialamnya.
Kegiatan
Inti:
a) Mahasiswa
mengkonstruk sendiri hakikat sosiologi sastra, b) Tanya jawab hubungan ilmu
estetika dengan filsafat, c) diskusi untuk mencari karya sastra, dan realitas sosial d) diskusi untuk mencari
hubungan ilmu karya sastra dan realitas budaya.
Kegiatan
penutup: Mahasiswa
menyimpulkan konsep dasar sosiologi sastra.
|
3
|
Pengaruh
sosial budaya terhadap karya sastra.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan ruang lingkup sosial dalam khazanah sastra.
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan ruang lingkup sosiobudaya sastra.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan perbedaan sosiologi sastra dan sastra sosiologi.
4. Pengaruh
sosiokultural terhadap sastra.
|
a. Ruang
lingkup sosial dan khazanah sastra.
b. Ruang
lingkup sosiologi sastra.
c. Perbedaan
nilai sosiologi sastra dan sastra sosiologi.
d. pengaruh
|
Kegiatan
pendahuluan: Mahasiswa
diberi pertanyaan-pertanyaan untuk mengingat kembali pengetahuan yang telah
berlalu.
Kegiatan
Inti:
a) mahasiswa
diberi kesempatan untuk brainstorming mengenai ruang lingkup sosial dan
khazanah sastra, b) tanya jawab untuk menggali hubungan sosiologi dan satra,
c) tanya jawab untuk menemukan pengaruh sosio kultural dan sastra.
Kegiatan
penutup:
Membuat
simpulan
|
4
|
Dimensi
fiksi dan fakta dalam karya sastra.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan batas-batas fiksi dalam sastra.
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan dimensi fakta dalam karya sastra.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan hubungan dimensi fiksi dan fakta dalam karya sastra.
|
a. Dimensi
fiksi dalam sastra
b. Dimensi
fakta dalam sastra
c. Hubungan
antar dimensi dalam sastra.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Membuat
pertanyaan-pertanyaan rangsangan.
Kegiatan
Inti:
a) Diskusi
kelompok A (dimensi fiksi dalam sastra), b) diskusi kelompok B (dimensi fakta
dalam sastra).
Kegiatan
penutup:
Membuat simpulan.
|
5
|
Dimensi
imajinatif dalam karya sastra sebagai kritik terhadap realita dan pembangun baru.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan dimensi imajinatif dalam karya satsra.
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan bentuk kritik dalam karya sastra.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan fungsi imajinatif dalam sastra sebagai sarana pembangun
realita baru.
|
a. Dimensi
imajinatif dalam karya sastra.
b. Bentuk
kritik dalam karya sastra.
c. Fungsi
imajinatif sebagai unsur pembentuk realita baru.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mendengarkan
intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang dimensi imajinatif dalam
karya sastra.
Kegiatan
Inti:
a) Diskusi
kelompok A (dimensi imajinatif dalam sastra), b) diskusi kelompok B (kritik
terhadap realita),.
Kegiatan
penutup:
Membuat simpulan
|
6
|
Sastra
sebagai informasi dan kontrol terhadap realita.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan sastra sebagai media informasi.
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan sebagai kontrol terhadap realitas.
3. Mahasiswa
dapat menjelasan karakteristik karya sastra yang bernuansa sosial.
|
a. Sastra dan
media informasi.
b. Sastra dan
kontrol sosial.
c. Karakteristik
karya sastra.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mendengarkan
intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang sastra sebagai media
informasi
Kegiatan
Inti:
a) Diskusi
kelompok A (media informasi), b) diskusi kelompok B (kontrol sosial).
Kegiatan
penutup:
Membuat
simpulan
|
7
|
Nilai-nilai
budaya dalam karya satra dan pengaruhnya terhadap pembaca sastra.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan pengertian nilai dalam karya sastra.
2. Mahasiswa
dapat menjelaska ragam nilai dalam karya sastra
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan niai-nilai budaya dalam sastra.
4. Mahasiswa
dapat menjelasan pengaruh nilai-nilai budaya dalam sastra.
|
a. Pengertian
nilai dalam karya sastra.
b. Ragam
nilai dalam karya sastra.
c. Nilai-nilai
budaya dalam karya sastra.
d. Pengaruh
nilai-nilai budaya dalam karya sastra.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mendengarkan
intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang nilai-nilai budaya dalam
karya sastra.
Kegiatan
Inti:
a) Diskusi
kelompok A (ragam nilai dalam sastra), b) diskusi kelompok B (pengaruh
nilai-nilai budaya dalam sastra).
Kegiatan
penutup:
Membuat
simpulan
|
8
|
Nilai
edukatif dalam sastra dan perkembangannya dalam khazanah kesusastraan
Indonesia.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan nilai-nilai edukatif dalam sastra.
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan gambaran khazanah kesusastraan Indonesia.
3. Mahasiswa
dapat menjelasan hubungan nilai-nilai edukatif dalam sastra dan perkembangan
sastra Indonesia.
|
a. Nilai-nilai
edukatif dalam sastra.
b. Khazanah
kesusastraan Indonesia.
c. Hubungan
nilai-niai edukatif dalam sastra.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mendengarkan
intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang nilai-nilai budaya dalam
karya sastra.
Kegiatan
Inti:
a) Diskusi
kelompok A (ragam nilai edukatif dalam sastra), b) diskusi kelompok B
(perkembangan sastra).
Kegiatan
penutup:
Membuat
simpulan
|
9
|
Nilai-nilai
mistisisme dalam sastra sebagai khazanah intelektual budaya.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan nilai-niai mistisisme dalam sastra.
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan khazanah intelektual dalam karya sastra.
3. Mahasiswa
dapat menjelasan hubungan nilai-nilai mistis dan khazanah intelektual dalam
sastra.
|
a. Nilai-nlai
mistisisme dalam sastra.
b. Khazanah
intelektual dalam sastra.
c. Hubungan
nilai-nilai mistisisme dalam sastra.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mendengarkan
intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang nilai-nilai budaya dalam
karya sastra.
Kegiatan
Inti:
a) Diskusi
kelompok A (ragam nilai mistis dalam sastra), b) diskusi kelompok B (khazanah
intelektual dalam sastra).
Kegiatan
penutup:
Membuat
simpulan
|
10
|
Bentuk
sastra pesantren seagai bentuk pelestarian budaya relegi.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan hakikat sastra pesantren
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan bentuk sastra pesantren.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan bentuk pelestarian sastra pesantren.
4. Mahasiswa
dapat menjelaskan sastra sebagai bentuk pelestarian budaya relegi.
|
a. Hakikat
sastra pesantren.
b. Bentuk
sastra pesantren.
c. Bentuk
pelestarian sastra pesantren.
d. Bentuk
pelestarian budaya relegi melalui sastra.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mendengarkan
intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang nilai-nilai budaya dalam
karya sastra.
Kegiatan
Inti:
a) Diskusi
kelompok A (pelestarian sastra pesantren), b) diskusi kelompok B (pelestarian
budaya relegi melalui sastra).
Kegiatan
penutup:
Membuat
simpulan
|
11
|
Sastra
pinggiran sebagai karya berkhazanah heroik.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan hakikat sastra pinggiran.
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan isi dan ragam sastra pinggiran.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan orientasi sastra pinggiran.
4. Mahasiswa
dapat menjelaskan hubungan sastra pinggiran dengan cerita heroik.
|
a. Hakikat
sastra pinggiran.
b. Isi dan
ragam sastra pinggiran.
c. Orientasi
sastra pingiran.
d. Hubungan
sastra pinggiran dengan cerita heorik.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mendengarkan
intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang sastra pinggiran dan
cerita-cerita heroik.
Kegiatan
Inti:
a) Diskusi
kelompok A (hakikat, dan ragam sastra pinggiran), b) diskusi kelompok B (sastra
yang bernuansa heroik).
Kegiatan
penutup:
Membuat
simpulan
|
12
|
Sastra
daerah: nuansa figuratif dan religius.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan hakikat sastra daerah.
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan ragam sastra daerah.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan nuansa figuratif dalam sastra daerah.
4. Mahasiswa
dapat menjelasan nuanasa religius dalam sastra daerah.
|
a. Hakikat
sastra daerah.
b. Ragam
sastra daerah.
c. Nuansa
figuratif dalam sastra daerah.
d. Nuansa religius
dalam sastra daerah.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mendengarkan
intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang nuasan figuratif dan
relegitas dalam sastra daerah.
Kegiatan
Inti:
a) Diskusi
kelompok A (hakikat dan ragam sastra daerah), b) diskusi kelompok B (nuansa
figuratif dalam sastra daerah), dan c) (nuansa religius dalam sastra daerah).
Kegiatan
penutup:
Membuat
simpulan
|
13
|
Feminisme
dalam sastra sebagai bentuk pertarungan simbolik.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan hakikat sastra feminism.
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan ragam sastra feminism.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan simbol-simbol dalam sastra feminism.
4. Mahasiswa
dapat menjelasan pertarungan simbolik dalam sastra feminism.
|
a. Hakikat
sastra feminism.
b. Ragam
sastra feminism.
c. Simbol
dalam sastra feminism.
d. Pertarungan
simbolik dalam sastra feminism.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mendengarkan
intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang sastra-sastra femenism.
Kegiatan
Inti:
a) Diskusi
kelompok A (hakikat dan ragam sastra femenism), b) diskusi kelompok B (simbol-simbol
dalam sastra femenism), dan kelompok C (pertarungan simbolik dalam sastra
femenism).
Kegiatan
penutup:
Membuat
simpulan
|
14
|
Ideologi
sufistik dalam karya sastra.
|
1. Mahasiwa
dapat menjelaskan hakikat ideologi sufistik.
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan orientasi ideologi sufistik dalam karya sastra.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan pengaruh ideologi sufistik dalam masyarakat sastra.
|
a. Hakikat
ideologi sufistik dalam karya sastra.
b. Orientasi
ideologi sufistik dalam karya sastra.
c. Pengaruh
ideologi sufistik dalam karya sastra.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mendengarkan
intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang ideologi sufistik dalam
karya sastra.
Kegiatan
Inti:
a) Diskusi
kelompok A (hakikat dan ragam ideolgi sufistik dalam karya sastra), b)
diskusi kelompok B (orientasi ideologi sufistik dalam karya sastra), dan
kelompok C (pengaruh ideologi sufistik dalam karya sastra).
Kegiatan
penutup:
Membuat
simpulan
|
15
|
Ideologi
eksistensialis dalam karya sastra modern.
|
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan hakikat ideologi eksistensialis dalam karya sastra.
2. Mahasiswa
dapat menjelaskan pemikiran tokoh-tokoh eksistensialis dalam karya sastra.
3. Mahasiswa
dapat menjelaskan nuansa pemikiran eksistensialis dalam karya sastra modern.
|
a. Hakikat
ideologi sufistik dalam karya sastra.
b. Pemikiran
tokoh-tokoh eksistensialis dan pengaruhnya terhadap perkembangan karya
sastra.
c. Nuansa
pemikiran eksistensialis dalam karya sastra modern.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mendengarkan
intensif untuk mendengarkan ulasan sekilas tentang ideologi sufistik dalam
karya sastra.
Kegiatan
Inti:
a) Diskusi
kelompok A (hakikat dan ragam ideologi eksistensialis dalam karya sastra), b)
diskusi kelompok B (pemikiran tokoh-tokoh eksistensialis dalam karya sastra),
dan kelompok C (nuasan pemikiran eksistensialis dalam karya sastra).
Kegiatan
penutup:
Membuat
simpulan
|
16
|
Telaah
dan tugas akhir semester.
|
1. Mahsiswa
dapat membuat analisis sosiologis terhadap pengarang, karya sastra dan
masyarakat sastra.
2. Mahasiswa
dapat menulis laporan hasil analisis sosiologi sastra.
|
a. Analisis
estetika dengan menggunakan salah satu teori dalam karya sastra.
b. Menulis
laporan analisis.
|
Kegiatan
pendahuluan:
Mahasiswa dieberi
arahan untuk penyelesaian tugas akhir
Kegiatan
Inti:
Tanya jawab
mengenai subjek yang akan dianalisis dan teori yang digunakan untuk
menganalisis.
Kegiatan
penutup:
Refleksi
|
5. METODE PERKULIAHAN
Pendekatan :
Tematik.
Metode :
Tanya Jawab, Resitasi, dan Kerja Proyek.
Tugas : Memahami, menganalisis,
dan memberikan tanggapan kritis beberapa karya sastra (puisi dan cerpen).
Media :
LCD
6. EVALUASI
Evaluasi
matakuliah ini disiimpulkan dari beberapa komponen, yaitu sebagai berikut.
a.
Kehadiran minimal 80% (Bobot 20%)
b.
Tugas unjuk kerja meliputi tugas
harian, tugas tengah semester, dan tugas akhir semester (Bobot 30%).
c.
Ujian tengah semester (Bobot
25%).
d.
Ujian akhir semester (Bobot 25%).
7. BUKU RUJUKAN UTAMA
a.
Badrih, Moh. 2012. Sosiologi sastra. Modul tidak diterbitkan.
Universitas Islam Malang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
b.
Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yoyakarta:
Pustaka Pelajar.
8. BUKU PENGAYAAN
a.
Damono, Sapardi Djoko.
1978. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar
Ringkas. Jakarta: Departemen Pendidkan dan Kebudayaan.
b.
Damono, Sapardi Djoko. 2002. Pedoman Penelitian Sosiologi Sastra.
Jakarta: Depdikbud.
c.
Escarpit, Robert. 2005. Sosiologi Sastra. ab Ida Sundari Husen. Jakarta: YOI.
Seluruh
Bab.
d.
Faruk
H.T.
1988.
Strukturalisme
Genetik
dan
Epistimologi Sastra.
Yogyakarta: PD Lukman.
e.
Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra: Dari Strukturalisme Genetik
sampai Post Modernisme. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
f.
Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Paradigma Sosiologi Sastra. Yoyakarta:
Pustaka Pelajar.
g.
Teeuw, A.
1984.
Sastra
dan
Ilmu Sastra: Pengantar Teori
Sastra. Jakarta: Putaka Jaya.
Bab
“Karya Sastra dan
Kenyataan”.
h.
Wellek, Rene dan Austi Warren. 1989. Teori Kesusastraan. ab Melani Budianta.
Jakarta: Gramedia. Bab 9. “Sastra dan
Masyarakat”.
Malang,
26 Agustus 2013
Dosen
Pengampu Matakuliah
Ketua
Jurusan, Sosiologi
Sastra,
Dr. Mukaromah,
M.Pd. Moh.
Badrih, S.Pd., M.Pd.
Mengetahui
Pembantu Dekan I
FKIP Unisma,
Dr. Sunismi, M.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar