Peran Seorang Jurnalis dalam Tragedi
Airasia
Musa Kalamullah 2130710010
Pada peristiwa jatuhnya pesawat Airasia
QZ8501 ini semua para wartawan maupun wartawati berbondong-bondong untuk
mencari informasi, mengapa
pesawat tersebut bisa jatuh dan apa penyebabnya sehingga pesawat tersebut
jatuh. Terkait kecelakaan tersebut mereka mewawancarai setiap orang-orang yang
bertugas untuk mencari pesawat Airasia itu, mereka menanyakan juga kepada ketua
dari tim Basarnas yang menjadi tim penyelamat ataupun pencari para korban.
Pada peristiwa jatuhnya pesawat Airasia ini banyak media-media yang
mengatakan, bahwasannya jatuhnya pesawat ini disebabkan karena serorang pilot dari pesawat Airasia adalah mantan pilot
pesawat tempur. Pilot
tersebut diberitakan oleh berbagai media bahwa ia memakai benda haram (heroin)
sebelum keberangkatan pesawat tersebut.
Ada
juga yang mengatakan bahwa pada kejadian ini seorang kapten tidak mau mengikuti
apa yang sudah di perintahkan oleh orang-orang yang bertugas untuk mengatur jalurnya
kapal pada saat berada di atas udara. Jadi pada saat kita menjadi seorang pilot
yang dimana sudah pasti membawa banyak nyawa kita harus menyiapkan mental,
fisik, dan semua kepercayaan kepada mereka yang ada di daratan. Agar kita pada
saat penerbangan tidak mengalami hambatan, tetapi kalau kita tidak mempercayai
atau tidak mengikuti perintah maka kita akan mengalami kesulitan atau
kecelakaan seperti kejadian pesawat airasia QZ8501 lalu.
Kita apabila bertindak sebagai wartawan atau wartawati kita harus
mencari informasi penyebabnya bukan kita mencari informasi yang menanyakan
bagaimana keadaan atau perasaan para keluarga terkait kejadian itu, sebenarnya
itu tidak penting dan tidak harus dilakukan.
Karena apa? mereka sedang mengalami goncangan batin yang dahsyat
karena mendengar berita yang mengatakan bahwa ada keluarga yang terlibat dalam
kecelakaan tersebut. Seharusnya sebagai seorang wartawan harus bisa menjaga
perasaan dari keluarga korban, pastinya mereka sedang sok dengan kejadian itu. Melihat
orang yang sangat mereka cintai itu sudah tidak berdaya dan terkapar lunglai
tidak bernyawa di atas permukaan laut atau bahkan belum ditemukan sama sekali
keberadaannya.
Sebagai seorang wartawan pastinya sudah diberikan pemahaman yang
cukup untuk bisa mencari informasi di lapangan, dan
pastinya wartawan tersebut juga sudah
mengetahui hal itu. Di lapangan wartawan seharusnya mencari tahu penyebab apa
yang menjadikan pesawat itu jatuh atau mengapa pesawat itu bisa mengalami kejadian
seperti itu, itu yang seharusnya dipertanyakan oleh wartawan di lapangan.
Dengan kejadian ini seharusnya sebagai wartawan harus lebih cerdas
lagi untuk mencari informasi di lapangan, kalau tidak cerdas mungkin bisa atau
bahkan bisa membuat perasaan keluarga korban semakin sedih dan terpukul lagi jiwanya
ketika diberi pertanyaan demikian.
Wartawan maupun wartawati pastinya sudah mengetahui juga etika
sebagai wartawan ketika berada di lapangan. Ketika berada di lapangan
wartawanlah yang menjadi salah satu kelompok yang memungkinkan untuk memberi
informasi kepada semua khalayak masyarakat yang tidak berada di lapangan atau
di tempat kejadian tersebut.
Kini pesawat Airasia sudah tinggal menjadi kenangan dimata
masyarakat dan juga ibu, ayah, adik, kakak, nenek ataupun saudara/saudari kita.
Tinggallah sebuah kenangan di mata kita dan mata keluarganya masing-masing.
Dalam kejadian ini kita sebaiknya tidak selalu mempunyai satu
sumber berita, kita harus melihat dan mencari informasi lain yang terkait
kejadian ini, kalau kita tidak melakukannya maka kita tidak akan pernah
mengetahui perihal apa saja kejadian yang sebenarnya terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar