Jumat, 20 Maret 2015

Peran Seorang Jurnalis dalam Tragedi Airasia



Peran Seorang Jurnalis dalam Tragedi Airasia
Musa Kalamullah 2130710010

Pada peristiwa jatuhnya pesawat Airasia QZ8501 ini semua para wartawan maupun wartawati berbondong-bondong untuk mencari informasi, mengapa pesawat tersebut bisa jatuh dan apa penyebabnya sehingga pesawat tersebut jatuh. Terkait kecelakaan tersebut mereka mewawancarai setiap orang-orang yang bertugas untuk mencari pesawat Airasia itu, mereka menanyakan juga kepada ketua dari tim Basarnas yang menjadi tim penyelamat ataupun pencari para korban.
Pada peristiwa jatuhnya pesawat Airasia ini banyak media-media yang mengatakan, bahwasannya jatuhnya pesawat ini disebabkan karena serorang pilot dari pesawat Airasia adalah mantan pilot pesawat tempur. Pilot tersebut diberitakan oleh berbagai media bahwa ia memakai benda haram (heroin) sebelum keberangkatan pesawat tersebut.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c4/Sony_FD_Triniton_KV-BZ213N50.jpg/220px-Sony_FD_Triniton_KV-BZ213N50.jpgAda juga yang mengatakan bahwa pada kejadian ini seorang kapten tidak mau mengikuti apa yang sudah di perintahkan oleh orang-orang yang bertugas untuk mengatur jalurnya kapal pada saat berada di atas udara. Jadi pada saat kita menjadi seorang pilot yang dimana sudah pasti membawa banyak nyawa kita harus menyiapkan mental, fisik, dan semua kepercayaan kepada mereka yang ada di daratan. Agar kita pada saat penerbangan tidak mengalami hambatan, tetapi kalau kita tidak mempercayai atau tidak mengikuti perintah maka kita akan mengalami kesulitan atau kecelakaan seperti kejadian pesawat airasia QZ8501 lalu.
Kita apabila bertindak sebagai wartawan atau wartawati kita harus mencari informasi penyebabnya bukan kita mencari informasi yang menanyakan bagaimana keadaan atau perasaan para keluarga terkait kejadian itu, sebenarnya itu tidak penting dan tidak harus dilakukan.
Karena apa? mereka sedang mengalami goncangan batin yang dahsyat karena mendengar berita yang mengatakan bahwa ada keluarga yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Seharusnya sebagai seorang wartawan harus bisa menjaga perasaan dari keluarga korban, pastinya mereka sedang sok dengan kejadian itu. Melihat orang yang sangat mereka cintai itu sudah tidak berdaya dan terkapar lunglai tidak bernyawa di atas permukaan laut atau bahkan belum ditemukan sama sekali keberadaannya.
Sebagai seorang wartawan pastinya sudah diberikan pemahaman yang cukup untuk bisa mencari informasi di lapangan, dan pastinya wartawan tersebut juga sudah mengetahui hal itu. Di lapangan wartawan seharusnya mencari tahu penyebab apa yang menjadikan pesawat itu jatuh atau mengapa pesawat itu bisa mengalami kejadian seperti itu, itu yang seharusnya dipertanyakan oleh wartawan di lapangan.
Dengan kejadian ini seharusnya sebagai wartawan harus lebih cerdas lagi untuk mencari informasi di lapangan, kalau tidak cerdas mungkin bisa atau bahkan bisa membuat perasaan keluarga korban semakin sedih dan terpukul lagi jiwanya ketika diberi pertanyaan demikian.
Wartawan maupun wartawati pastinya sudah mengetahui juga etika sebagai wartawan ketika berada di lapangan. Ketika berada di lapangan wartawanlah yang menjadi salah satu kelompok yang memungkinkan untuk memberi informasi kepada semua khalayak masyarakat yang tidak berada di lapangan atau di tempat kejadian tersebut.
Kini pesawat Airasia sudah tinggal menjadi kenangan dimata masyarakat dan juga ibu, ayah, adik, kakak, nenek ataupun saudara/saudari kita. Tinggallah sebuah kenangan di mata kita dan mata keluarganya masing-masing.
Dalam kejadian ini kita sebaiknya tidak selalu mempunyai satu sumber berita, kita harus melihat dan mencari informasi lain yang terkait kejadian ini, kalau kita tidak melakukannya maka kita tidak akan pernah mengetahui perihal apa saja kejadian yang sebenarnya terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar